Saat pertama berjumpa
bergelora rasa di dalam jiwa
kau memikatku dengan
senyuman serta canda dan tawamu
Beradu pandang bola mata kita
terhanyut ku dalam kerlinganmu
gayamu trendy pria masa kini
seakan kau punya sgalanya
tapi setelah ku tahu
Ternyata kau tak sehebat itu
seperti saat pertama jumpa
apa yang tlah kau beri padaku
itu semua dari mamamu
Seiring waktu berjalan
seiring rasa percayaku sirna
apa yang tlah kau tunjukkan padaku
itu hanyalah cerita yang palsu
Kau pikir aku perempuan bodoh
yang tak pernah menyaring ocehanmu
untung aku tak jadi kekasihmu
walau kau tlah memberiku permata
sungguh malangnya nasibmu
Ternyata kau tak sehebat itu
seperti saat pertama jumpa
apa yang tlah kau beri padaku
itu semua dari mamamu
Seiring waktu berjalan
seiring rasa percayaku sirna
apa yang tlah kau tunjukkan padaku
itu hanyalah cerita yang palsu
Kau pikir aku perempuan bodoh
yang tak pernah menyaring ocehanmu
untung aku tak jadi kekasihmu
walau kau tlah memberiku permata
sungguh malangnya nasibmu
bergelora rasa di dalam jiwa
kau memikatku dengan
senyuman serta canda dan tawamu
Beradu pandang bola mata kita
terhanyut ku dalam kerlinganmu
gayamu trendy pria masa kini
seakan kau punya sgalanya
tapi setelah ku tahu
Ternyata kau tak sehebat itu
seperti saat pertama jumpa
apa yang tlah kau beri padaku
itu semua dari mamamu
Seiring waktu berjalan
seiring rasa percayaku sirna
apa yang tlah kau tunjukkan padaku
itu hanyalah cerita yang palsu
Kau pikir aku perempuan bodoh
yang tak pernah menyaring ocehanmu
untung aku tak jadi kekasihmu
walau kau tlah memberiku permata
sungguh malangnya nasibmu
Ternyata kau tak sehebat itu
seperti saat pertama jumpa
apa yang tlah kau beri padaku
itu semua dari mamamu
Seiring waktu berjalan
seiring rasa percayaku sirna
apa yang tlah kau tunjukkan padaku
itu hanyalah cerita yang palsu
Kau pikir aku perempuan bodoh
yang tak pernah menyaring ocehanmu
untung aku tak jadi kekasihmu
walau kau tlah memberiku permata
sungguh malangnya nasibmu
No comments:
Post a Comment